REFLEKSI TRAGEDI TRISAKTI 12 MEI 1998
Bagi aktivis Mahasiswa, Tragedi Trisakti sudah tidak asing lagi ditelinga para aktivis mahasiswa. Namun juga tak menutup kemungkinan bagi mahasiswa akhir-akhir ini yang tengah dihadapkan dengan pesatnya kemajuan teknologi dan tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan perkuliahan. sampai-sampai mungkin ada salah satu mahasiswa saat ini yang tak mengetahui apa itu tragedi trisakti. dan kenapa kejadian itu terjadi ? dibawah ini cerita singkat dari terjadinya Tragedi trisakti 12 Mei 1998.
Tragedi Trisakti diawali dengan sejumlah demonstrasi di berbagai kampus nasional menuntut mundurnya Soeharto akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan yang mengakibatkan melonjaknya harga barang-barang yang disebabkan pula oleh menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Pada tanggal 12 Mei 1998 inilah peristiwa memilukan itu terjadi. Awalnya sejumlah mahasiswa, dosen dan staff Universitas Trisakti melakukan demonstrasi damai dan mengibarkan bendera 1/2 tiang. Kemudian saat mereka bersiap melakukan long march menuju gedung MPR mereka dihadang tentara dan polisi bersenjata cukup lengkap. Karena tidak mampu menembus brigade itu melakukan aksi mogok dijalan.
Di sore hari, saat mereka kembali ke kampus, pihak militer mengejek para mahasiswa. Hal ini menyulut kemarahan sejumlah diantaranya yang masih berada diluar area kampus. Beberapa mahasiswa menjadi korban penembakan saat hendak memasuki gedung rektorat. Sebagian lain yang masih diluar bahkan harus bersembunyi di mall sekitar utk berlindung dari tembakan militer hingga berhenti pukul 8 malam. Tak lama kemudian, radio kampus menyatakan kematian 4 mahasiswanya yang menjadi korban kekerasan tersebut, namun pihak militer mengklaim tidak melakukan penembakan kendati hasil otopsi menunjukkan sebaliknya.
Usai pergantian presiden, 4 mahasiswa tersebut dinobatkan sebagai pahlawan reformasi. Namun, investigasi kasus tersebut masih berlanjut hingga saat ini meski belum ada hasil.
Seperti itulah kejadian Tragedi itu terjadi dan pada saat ini pula masih menjadi misteri ada beberapa Mahasiswa yang hilang dan sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.
Bagi Mahasiswa saat ini diharapkan selalu peka terhadap situasi dan kondisi masyarakat serta Negara pada saat ini. Jangan pula menjadi Mahasiswa yang nantinya hanya akan menjadi Sampah Masyarakat. Mahasiswa yang Gengsi duduk bersama masyarakat mahasiswa yang gengsi karena statusnya yang Sarjana. Namun Jadilah Mahasiswa yang mampu menghadapi tantangan Zaman, Mahasiswa yang mampu menjadi pelopor perubahan dan menjadi pioneer-pioneer di berbegai hal. Itulah yang dinamakan Mahasiwa. Hidup Mahasiswa. Hidup Rakyat !!!
Ditulis Oleh : Arif Safrodin
0 Comments:
Post a Comment