Breaking News
Loading...

Jangan Berputus Asa, Mari Jemput Rahmat Allah

Jangan Berputus Asa, Mari Jemput Rahmat Allah يبكي يدخل الله الجنة وهو يضحك ” "Barangsiapa yang melakukan dosa dan ia dalam keadaan tertawa (senang) melakukan itu Allah Subhanahu Wata'ala akan memasukan ia ke dalam Neraka dalam keadaan menangis dan barang siapa yang taat kepada Allah Subhanahu Wata'ala ia menangis (takut kepada Allah Subhanahu Wata ' ala) maka Allah akan memasukannya ke dalam Surga dalam keadaan tertawa (bahagia), ” demikianlah perkataan seorang ulama ahli zuhud. Sekecil apapun dosa yang kita lakukan, ada ada robul izzati yang selalu memberikan kita ampunan. Kesalahan apapun yang tidak luput dari diri kita, ada Allah Subhanahu Wata'ala selalu memberikan maafnya. Dosa sebesar apapun jika seoarang hamba mengakuinya dan bertobat kepada Allah Subhanahu Wata'ala niscaya Allah Subhanahu Wata'ala akan mengampuninya, dan begitupun dosa kecil pasti Allah akan mengampuni dosa tersebut. Perlu diungkap, banyak orang yang akan melakukan dosa kecil untuk melupakan dan terus menerus ia lakukan. Satu per frase: “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.” Peribahasa ini yang banyak di lupakan orang-orang, padahal semenjak kami duduk di bangku sekolah dasar guru kami akan menciptakan peribahasa ini, banyak orang yang tidak sadar akan hal tersebut. edukasi tingkat spiritual yang sangat tinggi, nilai keimanan dan ketaqwaan yang sangat eksplisit mengajarkan dan menuntun manusia pada jalan yang lurus. Bukan hanya peribahasa yang mengigatkan kita akan dosa kecil dan besar, jauh sebelum lahirnya peribahasa yang ulama-ulama ahli hikmah pun begitu gencar Opening manusia akan dosa-dosa tersebut. Seperti dikemukan para ahli hikmah: قال بعض الحكماء: ”لا صغيرة مع الاصرار و لا كبيرة مع الاستغفار” "Tak ada dosa kecil jika tak di lakukan terus menerus dan tak ada dosa besar bersama dengan masuk istigfar (minta ampunan)". Kata “alishror” ini dapat kita interpretasikan sebagai muwazhobah atau ketentuan berlaku melakukan dosa kecil terus menerus hingga menjadi besar. Jauh sebelum berkembangnya para sastrawan pelopor peribahasa Indonesia, kitab kitab kuning Indonesia Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar Albantani Aljawi mengemukakan karya seni melalui karyanya yang monumental yaitu kitab Nasaihul Ibad , beliau menyatakan: فانها بالمواظبة عليها تعظم فتصير كبيرة ، و ايضا انها علي عزم استدامتها تصير كبيرة فان نية المرء في المعاصي كانت معصية. "Sesungguhnya dosa kecil itu jika dilakukan secara bersinambung (muwadzobah) akan membesar dan menjadi dosa yang besar, dan jika hanya didasari dari kata-kata yang terus menerus melakukan dosa kecil, pada hakekatnya yang telah menjadi besar makna seseorang untuk bermaksiat itu sudah dikatagorikan maksiat. ” Adakah Rahmat Allah? Banyak orang yang terdahului oleh rasa pesimisnya di banding rasa optimisnya, perasaan manusia seperti ini merupakan akar masalah sikap sinis dan skeptis dalam diri manusia, di mana mereka hanya dapat menemukan optimisme. Akhirnya akan bermuara pada penyakit skeptisisme manusia yang mempertanyakan adakah rahmat Allah Subhanahu Wata'ala bagi saya? Akankah Allah Subhanahu Wata'ala mengampuni dosa saya? Bahwa salah satu orang yang selalu bersemayam dalam hatinya, selalu dihantui rasa keragu-raguan, dan selalu dihantui rasa ketidak pastian. Penyakit Penyanyi Awal mulanya dipicu Dari rasa pesimis akan rahmat Allah Subhanahu wata'ala Dan Muncul Akibat Kuman Dalam Hati Manusia Yaitu Kuman Bisikan setan, Bisikan Penyanyi bermuara hearts hati Manusia Dimana setan Begitu gencar menyebar virus kesesatannya Beroperasi Inklusif Yang berujung PADA Hegemoni setan hearts Diri Manusia . Allah Subhanahu Wata'ala nyatakan dalam firmannya: قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم (53) وأنيبوا إلى ربكم وأسلموا له من قبل أن يأتيكم العذاب ثم لا تنصرون (54) "Katakanlah:" Hai hamba-hamba-Ku yang malam demi menghadapi mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'alamengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi) . ”(QS. Az Zumar: 53-54). Dalam tafsir Ibnu Katsir, beliau meninterpretasikan ayat tersebut: هذه الآية الكريمة دعوة لجميع العصاة من الكفرة وغيرهم إلى التوبة والإنابة, وإخبار بأن الله يغفر الذنوب جميعا لمن تاب منها ورجع عنها, وإن كانت مهما كانت وإن كثرت وكانت مثل زبد البحر. ولا يصح حمل هذه [الآية] على غير توبة; لأن الشرك لا يغفر لمن لم يتب منه. "Ayat yang mulia ini merupakan dakwah (ajakan) kepada semua orang yang bermaksiat baik dari kalangan kafir maupun selainnya untuk bertaubat kepada allah swt, dan merupakan khobar (pemberitaan) sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala mengampuni seluruh dosa bagi siapa saja yang bertobat dan kembali lagi. dari dosa itu, terlepas dosa itu sudah termasuk lautan. Dan tidak sah mengartikan ayat ini pada selain taubat; karena syirik (menyekutukan) Allah Subhanahu Wata'ala ti dak akan diampuni bagi orang yang tidak bertaubat dari kesyirikan tersebut. ” Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam bersabda dalam hadistnya: الفاجر الراجي لرحمة الله تعالي أقرب الي الله تعالي من العابد المقنط "Pendosa yang selalu mengaharap rahmat Allah Subhanahu Wata'ala itu lebih dekat kepada Allah Than hamba yang putus asa akan rahmat Allah." Sejatinya, sebagai seorang muslim haruslah pantang menyerah dari rahmat Allah Subhanahu Wata'ala . Sebesar apapun kesalahan kita, sebesar apapun dosa kita, jangan pernah menyerah untuk bertobat dan berilah pertanggungjawaban kepada Allah. Disana ada dzat yang maha pengampun dan pemaaf. Inilah obat yang Allah berikan kepada hambanya agar selalu berkeyakinan adanya rahmat Allah. Sebagai contoh, Allah Subhanahu Wata'ala mengampuni para pelaku dosa besar dengan taubatnya; Dalam kasus kriminal pembunuhan terhadap sesama muslim, ia dianggap sebagai fasik dan memperkaya hak veto Allah dikehendakinya untuk diampuni atau di azab serta mendapatakan hukuman qishos, namun jika ia bertaubat dengan sebenar benarnya dan dengan seluruh persyaratan taubat Allah Subhanahu Wata'ala akan menerima taubatnya. Perspektif Ini merupakan konsensus ulama dari mazhab Syafiiyah, Hanafiyah, Hanabilah dan beberapa perspektif ulama malikiyah serta Zaidiyah. Landasan hukumamaan ulama di dalam Allah Subhanahu Wata'ala : إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء ومن يشرك بالله فقد ضل ضلالا بعيدا “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengannya, dan ia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesatajat-sebaliknya. ” (QS: an-nisa 116). Disana disana disana disana disana disana terjadi terjadi terjadi terjadi terjadi terjadi terjadi terjadi pembunuh Logikanya, bertaubat dari dosa besar sekaliber bunuh saja Allah Subhanahu Wata'ala menerimanya rilisan bertaubat dari dosa kecil pasti Allah akan menerimanya. Kegagalan Penyakit kedua pada diri manusia selain dari yang jauh dari rahmat Allah adalah rasa gagal. Sejatinya, sebagai seorang pemeluk agama Islam diterpa dosa dan kesalahan tidaklah langsung merasa gagal dalam menjalani hidup, namun tetap berkeyakinan adanya rahmat Allah Subhanahu Wata'ala , Dan terus memberanikan diri mereka sendiri yang melahirkan yang lebih baik. Rehabilitasi Hati Patut kita sadari, selaku manusia yang tak luput dari dosa dan merasa dirundung rasa putus asa dan lalau akan rahmat Allah Subhanahu Wata'ala mengahantarkan manusia pada rasa sinis dan skeptis, berpandangan pesimis dan negatif, tak mampu melangkah menuju jalan yang lebih baik. Namun sebaliknya, jika aku yakin akan rahmat Allah sebesar apa pun yang membacakan kompilasi ia bertobat pasti Allah akan mengampuninya dan menerima pertaubatannya. Dibalik pertaubatan seorang hamba ini, ada hikmah yang luar biasa didalamnya yaitu perbaikan dan pemulihan hati (rekonsiliasi hati), mengapa demikian? Karena, dengan taubatnya seorang hamba dan pengakuannya akan dosa yang ia lakukan beririt untuk tidak melakukan kembali akan memghadirkan ketenangan hati dan mendekatkannya kepada Allah Subhanahu Wata'ala . Tak sedikit kisah yang kita dengar dari pertaubatan seorang hamba akan dosa-dosanya yang kemudian menjadi hamba yang mulia, hamba yang begitu dekat dengan Allah. Dalam kitab Nasaihul Ibad mengatakan : من ترك الذنوب رق قلبه "Barangsiapa yang membebaskan dosa maka akan lembut". Dengan kita bertaubat dan luang akan dosa Allah akan memberikan kelembutan hati kepada kita, selalu ingat akan perintah dan larangannya, dan akan menghasilkan kita hamba yang begitu dekat dengan Allah Subhanahu Wata'ala . Semoga Allah menjadikan kita sebagai hambanya yang selalu berkeyakinan penuh akan rahmatnya, selalu diampuni akan setiap ke masalah dan dosa kita, dan juga dijadikan hambanya yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Wallahu a'lam bishowab. Semoga bermanfaat. *

0 Comments:

Copyright © 2014 TerasNgopi All Right Reserved