HomeBeritaHARI AIR SEDUNIA 2019: WATER FOR ALL LEAVING NO ONE BEHIND
HARI AIR SEDUNIA 2019: WATER FOR ALL LEAVING NO ONE BEHIND
Sejarah Hari Ini, setiap tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia atau World Water Day.
Hari Air Sedunia atau World Water Day adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih.
Selain itu, Hari Air Sedunia atau World Water Day diperingati sebagai usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.
Ide peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day secara resmi diumumkan pada acara Sidang Umum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pada 22 Desember 1992 di kota Rio de Janeiro, Brasil.
PBB bersama anggotanya termasuk negara Indonesia memutuskan Hari Air Sedunia atau World Water Day jatuh pada 22 Maret dan mulai diperingati sejak tahun 1993.
Tema Hari Air Sedunia dari Masa ke Masa
Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus.
Berikut ini tema peringatan Hari Air Sedunia sejak 1994 lalu:
1994: Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggung Jawab Setiap Orang)
1995: Water and Woman (Air dan Perempuan)
1996: Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan)
1997: The World’s Water: is There Enough ? (Air Dunia: Apakah Cukup?)
1998: Groundwater – the Invisible Resource (Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat)
1999: Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir)
2000: Water for 21st Century (Air untuk Abad 21)
2001: Water for Health (Air untuk Kesehatan)
2002: Water for Development (Air untuk Pembangunan)
2003: Water for Future (Air untuk Masa Depan)
2004: Water and Disasters (Air dan Bencana)
2005: Water for Life (Air untuk Kehidupan)
2006: Water and Culture (Air dan Kebudayaan)
2007: Copying with Water Scarcity (Menanggulangi Kelangkaan Air)
2008: Sanitation (Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional)
2009: Trans Boundary Water (Air Lintas Batas)
2010: Clean Water for a Healty World (Air Bersih untuk Dunia yang Sehat)
2011: Water for Cities (Air untuk Perkotaan)
2012: Water and Food Security (Air dan Ketahanan Pangan)
2013: Water Cooperation (Tahun Kerja sama Air Internasional)
2014: Water and Energy (Air dan Energi)
2015: Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan)
2016: Water and Jobs (Hubungan Air dan Pekerjaan yang Dimiliki)
2017: Wastewater:The Untapped Resource (Air Limbah: Sumber Daya yang Belum Dimanfaatkan)
2018: Nature From Water atau Nature-based Solutions for Waters (Solusi Berbasis Alam untuk Air)
2019: Water for All, Leaving No One Behind (Air untuk Semua: Tidak Meninggalkan Siapa pun di Belakang)
Tema 2019 Water for All, Leaving No One Behind
Pada tahun 2015, para pemimpin dunia berkumpul di New York dalam rangka Sidang Umum PBB ke-70.
Salah satu agendanya menetapkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Agenda untuk pembangunan berkelanjutan ini meliputi 17 tujuan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya terkait masalah air yang tertuang dalam tujuan ke-6.
Tujuannya jelas, air untuk semua pada tahun 2030.
Mengutip www.worldwaterday.org, menurut definisi, hal ini berarti tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
Tetapi fakta hari ini, miliaran orang masih hidup tanpa air bersih.
Mereka berjuang untuk bertahan hidup dan berkembang.
Kelompok terpinggirkan, perempuan, anak-anak, pengungsi, masyarakat adat, orang cacat dan banyak lainnya, sering diabaikan.
Dan kadang-kadang menghadapi diskriminasi, ketika mereka mencoba mengakses dan mengelola air bersih yang mereka butuhkan.
Hari Air Sedunia yang jatuh pada hari ini, 22 Maret 2019, adalah tentang mengatasi krisis air dengan membahas alasan mengapa begitu banyak orang yang tertinggal.
Itulah alasan pada tahun 2019 tema yang diangkat "Leaving No One Behind", yang berarti tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar rangkaian kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran perilaku masyarakat akan pentingnya akses terhadap air bersih.
Kegiatan berupa Water Day Festival 2019 ditujukan kepada generasi muda melalui Pemilihan Duta Hari Air.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, saat ini ada lebih kurang 7 miliar penduduk di seluruh dunia. Sebesar 40 persen di antaranya, atau sekitar 2 miliar penduduk, masih belum mendapat akses air bersih.
"Masih 40 persen manusia belum dapat akses air bersih, kira-kira 2 miliar manusia dari 7 miliar penduduk dunia. Mereka itu kesulitan akses air. Indonesia berpartisipasi, makanya disadarkan semua supaya ikut mengampanyekan air bersih,” ujar Hari di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (19/3/2019), dilansir Kompas.com.
Dia mengungkapkan, penyelenggaraan acara seperti ini dinilai lebih efektif karena para duta Hari Air bisa melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat.
Hari berharap ada mata pelajaran khusus di sekolah yang mengajarkan tentang pentingnya air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
Sehubungan dengan tema peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day pada tahun ini yang mengambil tema "Semua Orang Harus Mendapatkan Akses Air", Hari mengatakan, maknanya sangat luas.
Terutama menciptakan aksesibiltas dan ketahanan terhadap air bersih.
"Air untuk semua, semua unsur terlibat. Kementerian PUPR selalu bangun infrastruktur, padahal tidak itu saja, harus didukung yang non-struktur, antara lain unsur sosial. Semua harus terlibat, baik generasi muda maupun tua," pungkas Hari.
Oleh: Arif Safrodin
Sumber : Tribun Kaltim
0 Comments:
Post a Comment